Rabu, 26 Januari 2011

KONSEP PRODUKSI DALAM ISLAM

PENDAHULUAN

Akhir-akhir ini gairah umat Islam untuk menampilkan Islam secara sosial-ekonomi meningkat pesat. Kajian ini membahas aturan-aturan atau ajaran-ajaran Islam dalam bidang ekonomi. Dengan kata lain, ekonomi Islam diberikan dengan asumsi dalam kajian ini.
Produksi dan konsumsi mempunyai aspek-aspek dalam bacaan Islam : yakni tujuan-tujuan badan usaha dan faktor-faktor produksi dan konsumsi. Dibangunnya tujuan-tujuan dan faktor-faktor dalam produksi dan konsumsi yaitu untuk dapat memiliki suatu pandangan kedepan yang lebih baik agar dapat berjalan secara sempurna. Manfaat dengan adanya produksi dan konsumsi disimpulkan untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup dalam sosial, serta sebagai suatu sarana pekerjaan yang memproduksi yang kemudian dimanfaatkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat (sosial) pada dasarnya produksi dan konsumsi saling dibutuhkan satu sama lain.
Berikut ini akan dipaparkan makalah tentang konsep produksi dalam Islam.


PEMBAHASAN
KONSEP PRODUKSI DALAM ISLAM

A. Pengertian Produksi
Produksi merupakan suatu kegiatan untuk mengubah atau mengolah sumber ekonomi menjadi suatu barang yang mempunyai manfaat ekonomis yang baru. Pruduksi adalah sebuah proses yang telah terlahir dimuka bumi ini semenjak manusia menghuni planet ini. Produksi sangat prinsip bagi kelangsungan hidup dan juga peradapan manusia dan bumi. Sesungguhnya produksi lahir dan tumbuh dari menyatunya manusia dengan alam. Maka untuk menyatukan antara manusia dengan alam, Allah telah menetapkan bahwa manusia berperan sebagai khalifah. Produksi merupakan mata rantai konsumsi, yaitu menyediakan barang dan jasa yang merupakan kebutuhan konsumen yang bertujuan untuk memperoleh mashlahah maksimum melalui aktivitasnya. Jadi, produsen dalam prespektif ekonomi islam bukanlah seorang pemburu laba maksimum melainkan pemburu mashlahah.
Faktor utama yang dominan dalam produksi adalah kualitas dan kuantitas manusia, Sistem atau prasarana yang kemudian kita sebut sebagai teknologi dan modal(segala sesuatu dari hasil kerja yang disimpan). Bumi adalah lapangan dan medan, sedang manusia adalah pengelola segala apa yang terhampar di muka bumi untuk dimaksimalkan fungsi dan kegunaanya.
kegiatan produksi dalam ilmu ekonomi di artikan sebagai kegiatan yang menciptakan manfaat (utility) baik dimasa kini maupun dimasa mendatang (m.fank,2003). Dengan pengertian yang begitu luas tersebut, kita memahami bahwa kegiatan produksi tidak terlepas dari kesehatan manusia. Meskipun demikian, pemahamn tentang produksi dalam ilmu ekonomi konvensional senantiasa mengusung maksimalisasi keuntungan sebagai motif umum, meskipun sangat banyak kegiatan produksi.
Upaya memaksimalkan keuntungan itu, membuat sistem ekonomi konvensional sangat mendewakan produktivitas dan efesiensi ketika berproduksi. Sikap ini sering membuat mereka mengabaikan masalah eksternalitas, atau dampak merugikan dari proses produksi yang biasanya justru lebih banyak menimpa sekelompok masyarakat yang tidak ada hubunganya dengan produk yang dibuat, baik sebagai konsumen maupun sebagai bagian dari faktor produksi. Pabrik kertas misalnya sering menimbulkan pencemaran disekitar bangunan pabriknya kelompok dari pencemaran itu justru masyarakat sekitar pabrik yang tidak mendapat langsung dari kegiatan pabrik tersebut.
B. Produksi Dalam Pandangan Islam
Islampun sesungguhnya menerima motif-motif berproduksi seperti pola pikir ekonomi konvensional tadi. Hanya bedanya, lebih jauh islam juga menjelaskan nilai-nilai moral disamping utilitas ekonomi. Bahkan sebelum itu, islam menjelaskan mengapa produksi harus dilakukan. Menurut ajaran islam manusia adalah khalifatullah atau wakil Allah di muka bumi dan berkewajiban untuk memakmurkan bumi dengan jalan beribadah kepada-Nya. Dalam Qs. Al-an’am (6) ayat 165 Allah berfirman:
               •       
“ Dan dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan dia meninggikan sebagian kamu atas sebagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat Siksaan-nya dan sesungguhnya dia Maha pengampun lagi maha penyayang.
Islam juga mengajarkan bahwa sebaik-baik orang adalah orang yang banyak manfaatnya bagi orang lain atau masyarakat. Fungsi beribadah dalam arti luas ini tidak mungkin dilakukan bila seseorang tidak bekerja atau berusaha. (Ijlas, 2002).
Bagi islam, memproduksi sesuatau bukanlah sekedar untuk dikonsumsi sendiri atau dijual kepasar. Dua motivasi itu belum cukup, karena masih terbatas pada fungsi ekonomi. Islam secara khas mnekankan bahwa setiap kegiatan produksi harus pula mewujudkan fungsi sosial. Ini tercermin dalam Qs. Al-hadiid (57) ayat 7.

                
“ Berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.
Melalui konsep inilah, kegiatan produksi harus bergerak dia atas dua garis optimalisasi. Tingkatan optimal pertama adalah mengupayakan berfungsinya sumber daya insani ke arah pencapaian kondisi full employment, di mana setiap orang bekerja dan menghasilkan suatu karya kecuali mereka yang ‘udzur syar’I seperti sakit dan lumpuh. Optimalisasi berikutnya adalah dalam hal memproduksi kebutuhan primer (dharuriyyat), lalu kebutuhan sekunder (hajiyyat) dan kebutuhan tersier (tahsiniyyat) secara proporsional. Tentu saja islam harus memastikan hanya memproduksi sesuatu yang halal dan bermanfaat buat masyarakat (thayyib).
C. Prinsip-prinsip Produksi Dalam Ekonomi Islam
Pada prinsipnya kegiatan produksi terkait seluruhnya dengan syariat Islam, dimana seluruh kegiatan produksi harus sejalan dengan tujuan dari konsumsi itu sendiri. Konsumsi seorang muslim dilakukan untuk mencari falah (kebahagiaan) demikian pula produksi dilakukan untuk menyediakan barang dan jasa guna falah tersebut.
Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah SAW.memberikan arahan mengenai prinsip-prinsip produksi sebagai berikut:
1. tugas manusia di muka bumi sebagai khalifah Allah adalah memakmurkan bumi dengan ilmu dan amalnya. Allah menciptakan bumi dan langit beserta segala apa yang ada di antara keduanya karena sifat Rahmaan dan Rahim-Nya kepada manusia. Karenanya sifat tersebut juga harus melandasi aktivitas manusia dalam pemanfaatan bumi dan langit dan segala isinya.
2. islam selalu mendorong kemajuan di bidang produksi. Menurut YusufQardhawi, islam membuka lebar penggunaan metode ilmiah yang di dasarkan pada penelitian, eksperimen, dan perhitungan.
3. teknik produksi diserahkan kepada keinginan dan kemampuan manusia.
4. dalam berinovasi dan bereksperimen, pada prinsipnya agama islam menyukai kemudahan, menghindari mudarat dan memaksimalkan manfaat.
D. Tujuan-tujuan produksi
Produksi dalam perspektif Islam adalah suatu usaha untuk menghasilkan dan menambah daya guna dari suatu barang baik dari sisi fisik materialnya maupun dari sisi moralitasnya, sebagai sarana untuk mencapai tujuan hidup manusia sebagaimana yang digariskan dalam agama Islam, yaitu mencapai kesejahteraan dunia dan akhirat. Karena pada dasarnya produksi adalah kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa yang kemudian dimanfaatkan oleh konsumen, maka tujuan produksi harus sejalan dengan tujuan konsumsi sendiri yaitu mencapai falah.

KESIMPULAN

Pruduksi adalah sebuah proses yang telah terlahir dimuka bumi ini semenjak manusia menghuni planet ini. Produksi sangat prinsip bagi kelangsungan hidup dan juga peradapan manusia dan bumi. Sesungguhnya produksi lahir dan tumbuh dari menyatunya manusia dengan alam.
Kegiatan produksi merupakan mata rantai dari konsumsi dan distribusi. Kegiatan produksilah yang menghasikan barang dan jasa, kemudian dikonsumsi oleh para konsumen. Tanpa produksi maka kegiatan ekonomi akan berhenti, begitu pula sebaliknya. Untuk mengahasilkan barang dan jasa kegiatan produksi melibatkan banyak faktor-faktor produksi.
Tujuan dari produksi dalam islam adalah untuk menciptakan mashlahah yang optimum bagi konsumen atau bagi manusia secara keseluruhan. Dengan mashlahah yang optimum ini, maka akan tercapai falah yang merupakan tujuan akhir dari kegiatan ekonomi sekaligus tujuan hidup manusia. falah adalah kemuliaan hidup di dunia dan akhirat yang akan memberikan kebahagian yang hakiki bagi manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Nasution. Mustafa Edwin, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2006
Kahf. Drs. Monzer, Ekonomi Islam, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 1995
http://suherilbs.wordpress.com/ekonomi-mikro/ekonomi-makro/

1 komentar:

  1. Casino Slot Games - Casino TatsuO
    Our 스포츠 사이트 casino slot games include 해외배당흐름 free spins for 룰렛사이트 all the favourite casino games. The Casino Game is 승부 예측 사이트 designed by Casino TatsuO so 승부예측사이트 that you can keep playing the

    BalasHapus